Petugas Haji Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin 2010

Ketua Kloter (TPHI) : Drs.H.Munadi Sutera Ali, M.M.Pd. Pembimbing Ibadah : H.Sarmadi Mawardi,Lc.,S.Pd.I Dokter (TKHI) : dr.Hj.Nor Salehah Paramedis (TKHI) : H. Irpani,S.Kep Paramedis (TKHI) : H.Gunawan,S.ST. TPHD : Drs.H.Gazali Rahman,M.Si

Senin, 18 April 2011

IDHAM CHALID BERPESAN TAK MAU DIMAKAMKAN DI KALIBATA

IDHAM CHALID BERPESAN TAK MAU DIMAKAMKAN DI KALIBATA
Oleh : Misbahol Munir
JAKARTA - Sederhana. Itu mungkin yang dipegang teguh tokoh sekaligus ulama NU Idham Chalid hingga akhir hayatnya. Merasa dirinya merupakan "anak pondok" dia pun berpesan kepada keluarga untuk dimakamkan di wilayah pondok pesantren.
"Dia berpesan supaya jangan dikubur di Kalibata (makam pahlawan-red). Dia ingin dimakamkan di Pondo Darul Quran di Cisarua," kata putra Idham Chalid, Syaiful Hadi saat ditemui wartawan, Minggu (11/7/2010).
Memang Idham Chalid tidak menjelaskan alasan kenapa dirinya enggan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Namun, Syaiful menduga semua itu karena prinsip kesederhanaan dari sang tokoh.
"Dia memang memegang teguh kesederhanaan dan konsisten serta pekerja keras. Karena itu ketokohannya pun diakui banyak kalangan,"
Idham Chalid yang juga pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meninggal dunia di usia 88 tahun. Beliau pernah penjabat sebagai Wakil Perdana Menteri di kabinet Ali Sastroamidjojo II. Pria kelahiran Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921 ini juga pernah menjadi Ketua Umum PBNU pada 1956.
Karir di bidang politik Idham juga terus menanjak. Pada 1968 dia terpilih menjadi Ketua DPR. Disusul pada 1972 Idham diberi kepercayaan menjadi Ketua MPR.
(Sumber : http://news.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar